BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam menjalani kehidupan, manusia membutuhkan
berbagai jenis dan macam barang-barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya.
Manusia sejak lahir hingga meninggal dunia tidak terlepas dari kebutuhan akan
segala sesuatunya. Untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan diperlukan
pengorbanan untuk mendapatkannya. Salah satu contohnya adalah keuangan.
Setiap
dari kita memiliki tiga kebutuhan primer, yang berarti tiga kebutuhan yang
lebih penting daripada kebutuhan lainnya. Kebutuhan adalah salah satu aspek
psikologis yang menggerakkan mahluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan
menjadi dasar (alasan) berusaha. Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai
tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan
sehari-hari. selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan, seperti
makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi
oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat
kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi/banyak pula macam kebutuhan yang
harus dipenuhi. Ilmu Keuangan Pribadi (Personal
Finance) merupakan cabang dari ilmu keuangan yang secara khusus membahas
mengenai cara-cara mengelola keuangan individu ataupun keluarga. Walaupun ilmu
ini masih tergolong baru, namun dengan cepat dapat menjadi popular di
negara-negara maju karena dirasakan sangat bermanfaat. Dengan menerapkan cara
pengelolaan keuangan yang benar, maka seseorang diharapkan bisa mendapatkan
manfaat yang maksimal dari uang yang dimilikinya pada saat ini.
B.
Tujuan
Tulisan ini bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca, khususnya para siswa Sekolah Menengah Kejuruan agar nantinya dalam membuat rencana keuangan rumah tangga dapat berjalan dengan baik dan terkontrol.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Kebutuhan
Manusia
Kebutuhan
adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan
kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kebutuhan manusia tidak terbatas pada
kebutuhan yang bersifat konkret (nyata) tetapi juga bersifat abstrak (tidak
nyata). Misalnya rasa aman, ingin dihargai, atau dihormati, maka kebutuhan
manusia bersifat tidak terbatas. Beberapa faktor yang menyebabkan kebutuhan
manusia itu tidak terbatas antara lain sebagai berikut:
1.
Makin
bertambahnya jumlah penduduk.
2.
Makin
maju ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.
Makin
meluaskan lingkungan perguruan.
4.
Meningkatkan
tingkat kebudayaan manusia.
Dalam pemenuhan
kebutuhan manusia yang tidak terbatas dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
1.
Berusaha
secara individu atau kelompok dalam masyarakat atau lingkungannya.
2.
Pemenuhan
kebutuhan tidak sekaligus, tetapi harus menerapkan skala prioritas yaitu
mengutamakan kebutuhan mana yang harus didahulukan
2.
Macam-macam Kebutuhan
1.
Kebutuhan
menurut tingkat intensitasnya
1)
Kebutuhan
primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat mempertahankan
hidupnya. Supaya dapat hidup manusia harus makan, minum, dan berpakaian. Selain
itu manusia juga memerlukan tempat tinggal atau rumah. Kebutuhan primer juga
disebut sebagai kebutuhan alamiah.
2)
Kebutuhan
sekunder adalah kebutuhan yang terjadi setelah kebutuhan primer terpenuhi.
3)
Kebutuhan
tersier atau kebutuhan kemewahan adalah kebutuhan yang terjadi setelah
kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Ia masih memerlukan hal-hal lain yang
tingkatannya lebih tinggi. Namun kebutuhan sekunder cenderung ke arah barang prestise
di dalammasyarakat, misal: berlian, mobil mewah, dan rumah megah.
2.
Kebutuhan
menurut sifatnya
1)
Kebutuhan
jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani. Misal: makanan,
minuman, pakaian, dan olahraga.
2)
Kebutuhan
rohani adalah kebutuhan yang merupakan upaya manusia untuk memenuhi kepuasan jiwa
atau rohani seseorang. Misal: rekreasi, mendengarkan musik, dan ibadah.
3.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kebutuhan
Ada beberapa hal yang
menyebabkan kebutuhan manusia antara satu dengan yang lain berbeda-beda, di
antaranya sebagai berikut.
a.
Peradaban
Peradaban adalah satu
faktor yang membuat kebutuhan tiap zaman berbeda. Kebutuhan manusia pada zaman dahulu hanya tertuju pada kebutuhan
primer, misal nenek moyang berpakaian memakai kulit kayu dan daun-daunan, makan
pun cukup ubi-ubian. Seiring perkembangan peradaban semakin berkembang pula
jenis kebutuhan, manusia membutuhkan makanan lain yang bervariasi dan pakaian
terbuat dari bahan yang bagus.
b.
Lingkungan
Lingkungan termasuk
salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia. Kebutuhan masyarakat
yang mendiami sebuah pesisir berbeda dengan masyarakat yang mendiami
pegunungan, penduduk pesisir membutuhkan jarring, perahu, dan pancing agar
dapat menangkap ikan di laut. Sedangkan penduduk pegunungan lebih membutuhkan
cangkul, benih tanaman, dan pupuk untuk bercocok tanam.
c.
Adat
Istiadat
Adat istiadat juga
mempengaruhi perbedaan kebutuhan setiap individu/kelompok. Pria Jawa memiliki
tradisi untuk menggunakan blangkon, sedangkan pria di daerah lain tidak.
d.
Agama
Agama termasuk salah
satu faktor yang membuat kebutuhan setiap individu berbeda, misalnya penganut
agama Islam membutuhkan sajadah untuk salat dan dilarang mengonsumsi daging
babi, sedang penganut agama Hindu membutuhkan sesajen dalam upacara keagamaan
dan dilarang mengonsumsi daging sapi.
4.
Pemuas Kebutuhan Manusia
Pemuas kebutuhan
diciptakan manusia untuk tujuan tertentu, sehingga mempunyai nilai guna atau
manfaat tertentu. Kegunaan benda pemuas kebutuhan dapat digolongkan sebagai
berikut.
1.
Kegunaan
Dasar (elemeny utility)
Kegunaan dasar adalah
kegunaan mendasar dari benda sebelum mengalami perubahan, misal pasir sebelum
jadi beton.
2.
Kegunaan
bentuk (farm utility)
Kegunaan bentuk adalah
kegunaan dari suatu benda karena perubahan bentuknya, misal kayu dijadikan meja
dan kursi.
3.
Kegunaan
tempat (place utility)
Kegunaan tempat adalah
peningkatan kegunaan dari suatu benda karena perubahan tempat atau dipindahkan
dari satu tempat ke tempat lain, misal pasir di sungai bermanfaat untuk
bangunan.
4.
Kegunaan
waktu (time utility)
Kegunaan waktu adalah
peningkatan kegunaan karena benda dipakai pada waktu tertentu. Misalnya paying
dipakai waktu hujan.
5.
Kegunaan
pelayanan (service utility)
Kegunaan pelayanan
adalah peningkatan kegunaan barang atau jasa karena adanya pelayanan dari pihak
tertentu. Misalnya rumah sakit berguna bila ada dokter, perawat, dan pasien.
6.
Kegunaan
kepemilikan (ownership utility)
Kegunaan kepemilikan adalah
peningkatan kegunaan karena benda tersebut dimiliki orang yang tepat dalam
memenuhi kebutuhannya. Misal cangkul lebih berguna untuk petani, buku untuk
anak sekolah (pelajar)
5.
Cara Mengatur Keuangan
1.
Tentukan
apa yang menjadi kebutuhan primer kita dalam periode tertentu dan sesuaikan
anggarannya dengan pemasukan.
2.
Pisahkan
uang untuk kebutuhan primer itu di tempat tersendiri. Dan jangan sekali-kali
meliriknya kalau bukan untuk kebutuhan primer.
3.
Jangan
membawa uang berlebih di dompet. Uang yang dimasukkan di dompet, cukup sesuai
dengan kebutuhan kita saat akan keluar rumah. Ini meminimalisir kita
mengeluarkan uang untuk hal-hal yang tidak kita rencanakan yang akhirnya itu
bisa mengacaukan keuangan kita.
4.
Jangan
mudah berutang. Sebaiknya kita berutang saat kondisi mendesak dan benar-benar
dibutuhkan.
5.
Buatlah
daftar menurut apa yang Anda anggap terpenting. Mulai dengan kebutuhan utama
(perumahan, makanan, mobil, listrik & telepon, asuransi, dan pajak).
Kemudian daftar apa saja "yang harus Anda miliki" (pakaian, furnitur,
dll.). Terakhir daftarkan barang-barang yang ingin Anda miliki.
6.
Buat
anggaran yang memungkinkan anda membayar semua tagihan anda secara penuh dan
tepat waktu setiap bulan. Jika Anda belum dapat melunasi semuanya, bayarkan
sejumlah dari seluruh tagihan tersebut dan tanamkan niat untuk membayar semua
utang yang anda miliki. Jika anda sudah tidak dapat membayar tagihan-tagihan
rutin, berarti sudah waktunya pindah ke rumah yang lebih kecil, memakai mobil
yang modelnya lebih tua, atau melakukan pemotongan drastis hingga anda dapat mengimbangi
pendapatan dan pengeluaran Anda.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
1.
KESIMPULAN
Manusia
tidak lepas dari kebutuhan, oleh karena itu kita harus bijak dalam mengelola
keuangan seperti untuk membelanjakan sesuatu maka harus dipertimbangkan penting
atau tidaknya barang yang akan kita beli. Selain itu kita harus berhemat atau
menjauhkan diri dari sifat konsumtif.
2.
SARAN
Semakin
tinggi kebutuhan manusia, maka semakin mahal pula haraga kebutuhan tersebut.
Oleh karena itu berhematlah dalam mengelola keuangan.
Dikutip dari berbagai sumber.
Artikel selanjutnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar