Dari seluruh anak yang berjumlah
112.000, 12.400 tersedak karena permen karet. Ini berarti, 15 persen tersedak
makanan yang dialami anak-anak disebabkan karena permen keras. Tapi, masih ada makanan lain yang
sering membuat anak tersedak berdasarkan data kunjungan rumah sakit, seperti
dikutip dari Live Science, Rabu (31/7/2013):
1.
Jenis permen lainnya (12.8%)
2.
Daging selain hot dog (12.2%)
3.
Tulang (12%)
4.
Buah dan sayur (9,7%)
5.
Susu formula atau ASI (6,7%)
6.
Biji-bijian, kacang, atau kerang (6,5%)
7.
Keripik, pretzel, dan popcorn (4,6%)
8.
Kue atau biskuit (3,1%)
9.
Hot dog (2,6%)
10.
Roti atau kue (2,3%)
11.
Kentang goreng (0,8%)
Mayoritas anak-anak yang dibawa
ke unit gawat darurat hanya mendapat perawatan sementara dan dibolehkan pulang.
Namun, sekitar 10 persen perlu dirawat di rumah sakit. Anak-anak yang tersedak
hot dog, biji-bijian, kacang, atau kerang lebih mungkin memerlukan rawat inap
dibanding mereka yang tersedak makanan lain.
Rata-rata usia anak-anak yang dirawat
akibat tersedak sekitar 4,5 tahun dan lebih dari setengahnya adalah anak
laki-laki. Peneliti di Nationwide Children's Hospital, Columbus, Ohio
mengatakan bahwa berdasarkan database kunjungan departemen gawat darurat,
rata-rata anak-anak tersedak makanan yang tidak sampai mengakibatkan kematian.
Faktor utama mengapa anak mudah
tersedak yaitu belum lemgkapnya gigi yang mereka gunakan untuk mengunyah,
apalagi mereka juga masih belajar mengunyah, serta tingkat keaktivan yang
membuatnya lebih mudah tersedak. Hot dog merupkan makanan yang paling mungkin
menyebabkan tersedak dan sesak napas.
Buah dan sayur yang masih sulit
dikunyah anak-anak juga bisa jadi penyebabnya. Sedangkan, jenis biji-bijian
atau kacang akan lebih muda tergelincir ke kerongkongan mereka apalagi jika
dimakan dalam jumlah yang banyak. American Academy of Pediatrics (AAP)
merekomendasikan anak usia di bawah enam tahun jangan diberi permen karet atau
permen keras.
Jika ingin memberi buah atau
sayur, sajikan dalam bentuk potongan kecil. Saat makan, anak-anak juga harus
diawasi dan tidak sebaiknya makan sambil berjalan, bermain, atau berbaring. Tak
hanya itu, orang tua dan pengasuh juga harus terbiasa dengan teknik
menyelamatkan anak-anak jika tersedak.
AAP juga merekomendasikan Food and
Drug Administration mengambil tindakan memberi label keterangan makanan yang
bisa menimbulkan risiko tersedak pada anak-anak.
Sumber: www.detik.com
Artikel selanjutnya: Ibu dan Anak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar